Sunday, August 24, 2008

eine klasse



represent my new class XI IPS 1!
(this photo taken by Pak Nawanto)

behind the screen :
me,manda z,junitia and vania was taking photo while changing lesson,then uddenly all of our friends want to joined the photo. but then,our Geographic teacher,Pak Nawanto came when we were ready for the picture. at first,i thought he will took my handphone. but we were so surprise because he offered to take the picture of us..aaaahhh love ya pak nawanto! :D

my own favourite things



white dresses girl with round wood hat
traffic number in my way to school
sound of the rain falling down
warm coffee milk in the freeze
blue skies with fragile cloud
the theme park near the beach
tree in the middle of coarse grass meadow
scent of old dusty paper
moldy furry fabric
sleeping in the book heap during class
sun in 5 pm with the golden building
trans jakarta busway
children playing kites

photos:
http://didjitalsin.multiply.com/

Friday, August 15, 2008

losing my mind

akhir-akhir ini ingin sekali memposting satu buah blog
tapi otak saya sedang haus ide
mungkin karena terlalu sering makan mie instan di kantin
jadi buntu karena kebanyakan micin

banyak hal yang ingin saya ungkapkan
tapi saat ingin diucapkan,mendadak tertelan lagi
dan saat ingin diketik,rasanya tangan dan otak tidak berkesinambungan
aaaaahhh sialan!

buram,rasanya pikiran saya sungguh ambigu
emosi saya remuk redam dan disaat bersamaan
saya harus menahan ego karena jenis kelamin

andaikan saya bisa seberani ibu kita kartini
andaikan saya bisa setegar maia estianti
andaikan saya burung merpati,nanti saya akan kirim dia surat
(ah kenapa mulai gombal begini..)

sudah lah sampai disini saja
saya tau tulisannya menggantung
karena saya juga bingung :P

Pelangiku


Titik titik hujan
Masih membasahi
Kala kau menyapa pelangiku

Ingin ku berlari
Jumpa bidadari
Bawalah aku pergi bersamamu

Bisikan kisah yang lucu
Nyanyikan lah lagu merdumu
Merah kuning jingga dan ungu
Sentuhkan warnamu dalam gaunku

Ingin ku menari
Hingga kau sembunyi
rindu pelangiku datang lagi

-Sherina

Friday, August 8, 2008

Our Headmaster

perkenalkan, kepala sekolah di SMA tempat saya menuntut ilmu.
Kepala sekolah saya adalah seorang suster, tapi sikapnya tidak mencerminkan bahwa dia adalah suster. Suster yang saya lihat di telenovela, selalu murah senyum, ramah, cantik, selalu care sama murid-muridnya. tapi suster yang satu ini adalah antonimnya.

Suster ini benci senioritas. saya tahu maksud dan tujuannya baik. tapi itulah tradisi sekolah ini. sudah ada bahkan sebelum dia lahir. daripada menghilangkan hal itu, kenapa tidak diarahkan ke senioritas yang baik? Buat apa membeli cctv untuk dipasang di kelas-kelas? Masih banyak yang lebih diperlukan daripada mengawasi cara guru mengajar dan merusak privasi murid-murid di kelas.
kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang mau mendengar aspirasi murid-muridnya. tapi dia malah menjatuhkan perasaan muridnya.
padahal apa yang kita semua lakukan adalah demi kebaikan nama sekolah juga.

salah seorang teman dekat saya bercerita,dia ikut ekskul teater di sekolah saya. dia cinta dengan ekskulnya. teater setiap tahun selalu mentas di GKJ. Dan yang paling saya sukai adalah keeratannya. Tapi suster menentang ekskul Teater. pernah suatu hari,dia mau membubarkan ekskul dengan membuat gosip kalau ada orang tua yang mengadu.ketika itu anak-anak teater tidak percaya lalu membawa pengacara. suster cuma bilang "sebetulnya itu cuma bohong,saya cuma ingin membuat shock teraphy untuk kalian" arrrrghh! saya emosi mendengarnya.
sedangkan saya yang ekskul drumband,merasa kalau ekskul saya di anak emas kan.
ya bayangkan saja,setiap kita main di event-event. bayarannya bisa puluhan juta. dan tentunya,uang itu sama sekali tidak kita nikmati. paling imbalannya hanya sebungkus nasi kotak dan sebotol air minum. Drumband jadi kilang minyak buat sekolah saya.
Saya merasa ini tidak adil buat ekskul-ekskul lain. Saya muak sekali!
Serasa kami semua jadi mesin penghasil uang untuksekolah,mencari nama baik. Setiap tahun ikut pertandingan bergengsi,latihan selama 6 bulan,panas hujan,sakit,tidak mendapat liburan seperti yang teman-teman yang lain.

Dan yang paling kasihan adalah guru-guru saya.siang tadi,seorang guru yang sudah 14 tahun mengajar di sekolah saya bercerita tentang abdi dalem di keraton Yogyakarta. mereka bekerja dengan gaji kecil,tetapi mereka punya keyakinan, bahwa dengan bekerja untuk kerajaan, mereka pasti akan mendapat berkah dan rejeki.
seperti itu pula guru saya itu mengajar. walaupun gajinya kecil, dan suster kami sering membebani mereka (misalnya dengan adanya cctv,kurikulum SAS,dsb)
tapi dia mencintai murid-muridnya. begini kata beliau "kerja itu yang penting tekun dan tanggung jawab". dia senang menjadi guru disekolah ini. walau dengan suster yang menyebalkan dan kurikulum yang membuatnya harus tinggal sampai malam disekolah.

mungkin ini hanya emosi belaka. disaat-saat seperti ini memang kita terlalu keras kepaladan idealis. seperti kata guru saya, setelah kamu semakin dewasa, kamu akan lebih menerima orang lain dengan sifatnya itu. ya,saya hanya bisa pasrah terhadap cara-cara dan peraturan yang kepala sekolah saya buat.
tetapi mungkin ini nanti akan menjadi berguna, setelah saya dewasa dan menyadarinya.